
Rabies mungkin terdengar seperti penyakit langka, tetapi kenyataannya, penyakit ini masih menjadi ancaman serius di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Rabies adalah penyakit zoonosis, artinya ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
PAFI KOTA DUMAI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap rabies, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan populasi hewan liar atau peliharaan yang belum divaksinasi. Edukasi dan pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini.
Apa Itu Rabies?
Rabies disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan atau cakaran. Hewan pembawa utama rabies adalah anjing, tetapi juga bisa berasal dari kucing, kera, kelelawar, atau hewan liar lainnya.
Setelah seseorang tergigit hewan yang terinfeksi, virus rabies akan masuk ke dalam tubuh dan menyebar ke sistem saraf pusat. Masa inkubasi bervariasi, bisa dalam hitungan minggu hingga berbulan-bulan, tergantung lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk.
Gejala awal rabies menyerupai flu: demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, gejala akan berkembang menjadi kecemasan, halusinasi, kesulitan menelan (hidrofobia), kejang, dan akhirnya koma hingga kematian.
Mengapa Rabies Sangat Berbahaya?
PAFI KOTA DUMAI menekankan bahwa rabies adalah penyakit yang hampir selalu berujung fatal jika gejala sudah muncul. Artinya, begitu seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi rabies, peluang untuk sembuh hampir tidak ada. Oleh karena itu, pencegahan dan tindakan cepat setelah tergigit hewan adalah hal yang sangat krusial.
Kasus rabies masih ditemukan di banyak wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan cakupan vaksinasi hewan yang rendah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas mengenai penyakit ini.
Cara Mencegah Rabies
PAFI KOTA DUMAI mendorong masyarakat untuk melakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
1. Vaksinasi Hewan Peliharaan
Pastikan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing mendapatkan vaksin rabies secara rutin. Ini adalah langkah pencegahan paling efektif.
2. Hindari Kontak dengan Hewan Liar
Jangan menyentuh atau bermain dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan perilaku tidak normal, seperti agresif atau tidak takut manusia.
3. Edukasi Anak-anak
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap gigitan hewan. Ajarkan mereka untuk tidak bermain dengan hewan yang tidak dikenal dan segera melapor jika tergigit atau dicakar.
4. Segera Bersihkan Luka
Jika Anda tergigit atau dicakar hewan, segera cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama minimal 15 menit. Setelah itu, segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, termasuk vaksin anti rabies.
5. Dapatkan Vaksinasi Prarawatan Jika Diperlukan
Orang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi (dokter hewan, petugas lapangan, pecinta hewan) disarankan untuk mendapatkan vaksinasi prarawatan sebagai perlindungan tambahan.
Peran PAFI dalam Pencegahan Rabies
Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI KOTA DUMAI turut berperan aktif dalam upaya edukasi dan pencegahan rabies. Para farmasis yang tergabung dalam PAFI memberikan informasi yang benar mengenai penanganan luka gigitan, pentingnya vaksinasi, dan cara merawat hewan peliharaan agar tetap sehat dan bebas dari rabies.
PAFI juga mendukung program-program pemerintah dalam pengendalian rabies, termasuk kampanye vaksinasi hewan dan edukasi ke sekolah-sekolah maupun masyarakat umum.
Rabies adalah penyakit yang mematikan, tetapi sangat bisa dicegah. Dengan edukasi yang tepat, vaksinasi yang rutin, serta tindakan cepat saat terjadi gigitan hewan, risiko tertular rabies bisa ditekan seminimal mungkin.
PAFI KOTA DUMAI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap ancaman rabies. Jangan abaikan gigitan sekecil apa pun dari hewan. Selalu utamakan keselamatan dan segera cari pertolongan medis.
Mari bersama PAFI, kita wujudkan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan bebas rabies. Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat sekitar dari bahaya penyakit zoonosis ini.